DPC GAMKI Kabupaten Simalungun Kecam Keras Pengerusakan Hutan Di Simalungun

TEMPOINVESTIGASI, Simalungun – Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Simalungun, Defri Christianto Damanik, S.Pd.,Gr, cekam Perusak Alam dan hengkang dari Tano Habonaron Do Bona.

Defri Damanik menuturkan, kedua kalinya Kota Wisata Parapat Simalungun kembali diterjang oleh banjir besar dan berlumpur, ia berharap supaya jangan sampai terjadi bencana akan menjadi bencana tahunan bagi masyarakat Parapat Simalungun karena sudah rusaknya Ekologi alam dan Hutannya.
Baca juga: RDP PPPT Dengan DPRD Toba Hasilkan 4 Kesimpulan

Bacaan Lainnya

“Saya menyerukan dan menyuarakan agar pemerintah mengevaluasi dan bahkan mencabut izin berbagai perusahaan yang mengeksploitasi alam. Jika bisa segera, Pemerintah jangan hanya tutup mata dengan kejadian itu, Perusahaan-perusahaan yang merusak alam harus segera diusir dari Tanoh Habonaron Do Bona Ini,”tegasnya.
Lanjut Defri, tidak hanya di Parapat, Perusahaan yang mengeksploitasi alam di Panei, Silau Kahean, dan Tanah Jawa mengakibatkan sering terjadi banjir besar, sepanjang jalan Simarjarunjung, dan Sipolha. “Jangan setelah ada korban jiwa baru di evaluasi,”ucapnya nada tinggi.

Masih Defri Damanik, sesuai dengan Instruksi Ketua DPD GAMKI Sumut Swangro Lumbanbatu, GAMKI Simalungun saat ini telah menggalang donasi dan akan membuat posko bantuan Tanggap Bencana di Parapat, Kabupaten Simalungun.

“Pergerakan GAMKI ini tentu harus seirama dengan instruksi berbagai Gereja agar menyeruakan ‘Merawat Alam Tanah Habonaron Do Bona. Saya juga meminta agar para pelaku perusakan lingkungan segera bertaubat dari perbuatannya,”ujarnya.
Diketahui, sebelumnya DPC GAMKI Simalungun telah melakukan berbagai kegiatan untuk merawat alam dengan menanam ribuan pohon di wilayah Danau Toba. Dimulai dari Tahun 2017 GAMKI Simalungun tetap eksis untuk Penanaman pohon. “Terakhir pada bulan Desember kemarin kita sudah buat Hutan Mini Binaan GAMKI Simalungun,”ucap nya. (Red/Tim)

Pos terkait