TEMPOINVESTIGASI.COM
SIMALUNGUN-SUMUT
Proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bertingkat di SMP Negeri 1 Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun TA. 2024, yang berlokasi di Jalan Silau Bayu,Nagori Silau Bayu,diduga bermasalah dan dikerjakan asal-asalan.
.
Menurut penuturan salah seorang guru bermarga Marpaung, yang ditemui awak media dilokasi,
Sabtu,!31/05/ 2025),menyebutkan bahwa proyek bangunan RKB tersebut sempat ditinjau oleh pihak Kejaksaan Simalungun pada Februari 2025 yang lalu, sebelum pekerjaan selesai.turut hadir pada saat itu perwakilan dari Dinas Pendidikan,Inspektorat Pemkab Simalungun, serta pelaksana dari pihak kontraktor/rekanan.
“beberapa bulan lalu ramai yang datang,ada dari Kejaksaan, Inspektorat, dan Dinas Pendidikan. Tapi pemborongnya, marga Sihombing, tidak datang, hanya diwakilkan pelaksananya. Sementara kepala tukang bangunan bermarga Sibarani,terlihat santai karena bangunannya sudah selesai dikerjakan,” ungkap Marpaung.
Ia mengungkapkan meski proyek tersebut telah rampung,namun kualitas pengerjaannya dinilai tidak sesuai harapan terkesan dikerjakan asal asalan,tampak di beberapa titik sudah mengalami kerusakan.ucarnya.
“Jendela tidak presisi,sehingga ditambahi batu bata. Dinding atas hanya ditempel-tempel, pengecatannya juga asal jadi, tidak rapi.yang lebih fatal lagi pintu sekolah seluruh nya sudah mengalami kerusakan,sehingga harus diganjal dengan kursi saat sekolah tutup,” terang nya.
Guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia ini juga menyebut bahwa proyek tersebut anggaran cukup besar.”mencapai Rp2,1 miliar, tapi pengerjaannya dinilai lambat,tidak tau kenapa mungkin karna modalnya kurang,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Mario Ginting, salah satu konsultan perencana proyek, mengaku kecewa atas lambatnya progres pembangunan tersebut,padahal proyek itu sudah mendapat atensi dari pihak Kejaksaan Simalungun.
“Sudah capek saya menegur Sihombing itu, Lae. Lambat sekali kerjanya. Makanya jaksa sampai turun ke lokasi,”ucar Ginting saat dihubungi awak media melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Ia pun menyarankan agar media melakukan konfirmasi langsung kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan Simalungun.
Pantauan awak media di lokasi menemukan lima pintu pada ruang kelas baru mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dikunci sama sekali,dikuatirkan alat perlengkapan sekolah yang berada didalam ruang kelas tidak aman dan rawan akan pencurian ucap guru di sekolah tersebut.
Daniel Purba Ketua DPP LSM LAA dan berbagai elemen masyarakat Simalungun mendesak Pihak Aparat Penegak Hukum (APH) baik itu Kejaksaan maupun kepolisian agar segera melakukan penyelidikan yang menyeluruh terhadap proyek bangunan RKB di SMPN 1 Gunung Maligas yang disinyalir kental bernuansah korupsi.
Hingga berita ini dipublikasikan Kadis Pendidikan Simalungun Sudiahman Saragih, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan PPTK, belum berhasil dikonfirmasi awak media terkait dugaan penyimpangan proyek bangunan RKB tersebut.Red/tim.